Tinjau Pasar Pasalaran, Mendag Sebut Harga Komoditas Pangan Terkendali

Tinjau Pasar Pasalaran, Mendag Sebut Harga Komoditas Pangan Terkendali

Kamis,4 April 2019, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita lakukan kunjungan kerja di Pasar Pasalaran dan Batik Trusmi Kabupaten Cirebon. Kunjungan Enggartiasto ke Kabupaten Cirebon di sambut hangat Pj Bupati Cirebon dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon. Ia memastikan harga komoditas pangan masih terkendali hingga saat ini. Namun, Enggar tak menampik ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. \"Secara keseluruhan terkendali. Ada beberapa yang naik karena musim. Kemudian ketersediaannya juga tidak kurang,\" kata Enggar kepada awak media usai meninjau Pasar Pasalaran Kabupaten Cirebon, Jabar, Kamis (4/4/2019). Lebih lanjut, Enggar mengatakan harga komoditas beras di pasaran saat ini cenderung mengalami penurunan. Harga beras medium saat ini masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.500 per kilogramnya.

\"Harga beras medium kualitas bagus harganya di bawah HET, di pasar harganya Rp 8.500 per kilogram. Memang ada yang harganya Rp 9.500 per kilogram, tapi bisa ditawar,\" ucap Enggar. Enggar mengingatkan masyarakat agar tak khawatir adanya kenaikan harga kebutuhan pokok jelang pemilu dan Ramadan. \"Yang naik (harganya) itu tomat dan bawang. Karena faktor musim, pasti akan turun lagi. Turun juga jangan terlalu jauh, karena harus ada keseimbangan antara petani, konsumen dan pedagang, harus ada keseimbangan,\" tegas Enggar. Enggar menyebutkan saat ini harga tomat sekitar Rp 20.000 per kilogramnya, sebelumnya hanya Rp 8.000 per kilogram. \"Kalau murah, petani akan marah. Bawang merah di sini Rp 28.000, ada yang sampai Rp 40.000 per kilogramnya di tempat lain. Normalnya Rp 25 ribuan per kilo,\" katanya. Enggar mengaku sulit memprediksi terkait penurunan harga komoditas tersebut, lantaran bergantung pada faktor alam. Namun, Enggar yakin kenaikan harga beberapa komoditas sayuran itu tak berlangsung lama. \"Tapi rasanya akan segera berangsur pulih. Diupayakan untuk segera. Mereka (petani) panen agar langsung didistribusikan, karena bawang tidak bisa bertahan terlalu lama, kecuali di cold storage,\" ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: